Permasalahan Sosial Dilingkungan Sekitar

Category :

Alllloooohhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaa :D bertemu lagi nih sama saya pasti bosan ya??? :v xD
sekarang saya akan membahas tentang permasalahan sosial di lingkungan saya sendiri mungkin ini juga bisa menjadi refernsi untuk lingkungan kalian nanti dan bandingkan dengan lingkungan saya nanti... xD

oke langsung saja nyyaaaakkkkkk :D.....

permasalahan sosial ada banyak jenisnya dan hampir sering kita jumpai kapanpun dan dimana pun.Masalah sosial timbul dari suatu pembrontakan masyarakat yang tidak sejalan dan tidak setuju dengan yang lain. Contoh dari masalah sosial adalah masalah kependudukan, sampah, kemanan, tawuran, rusak atau buruknya fasilitas umum, dan lain-lain.
 
nah yuk saya jelaskan contoh dari masalah sosial diatas itu. :)

      1. Masalah Kependudukan

       Masalah kependudukan yang kita alami dinegara kita yaitu penyebaran penduduk yang tidak merata karena terlalu padatnya masyarakat sehingga penyebaran penduduk yang tidak merata. Oleh karena itu sering sekali kita lihat penduduk yang tinggal dijalan, kolong jembatan dan sekitarnya karena sudah tidak dapat lagi tempat tinggal. biasanya hal ini terjadi karena banyaknya masyarakat yang pergi merantau dari tempat asalnya yang berkependudukan rendah ke tempat berkependudukan tinggi dan tidak mempunyai sanak sodara, tempat tinggal tetap,atau pekerjaan yang layak disana alhasil banyak penduduk yang tinggal di kolong jembatan, tinggal dijalan dan sekitanya.
 

      2. Masalah Sampah
        Masalah sampah yang kita alami sangat banyak terjadi. Padahal sudah banyak sekali tempat-tempat sampah diletakkan dijalan supaya tidak membuang sampah sembarang. Tapi penduduk masih sering juga membuang sampah sembarang. Ada yang membuang disungai, diselokan, dan sebagainya. Sehingga mengakibatkan banjir.hal ini juga terjadi karena banyaknya masyarakat yang tidak menyadari betapa pentingnya kebersihan lingkungan dan juga kebanyakan dari mereka walaupun sudah membuang sampah pada tempatnya tapi masih ada yang membuang sampah pada tempat yang sesuai dengan jenis atau kategori dari sampah tersebut.


      3. Masalah Keamanan 
        Masalah keamanan karena lengahnya suatu masyarakat sehingga dengan mudah gampangnya pencuri masuk dan mengambil barang yang bernilai mahal. Percuma saja walaupun ada securyty jika pengamannya pun sangat lemah.

      4. Masalah Tawuran
          Masalah tawuran sebenarnya tidaklah penting. Tawuran terjadi karena hal kecil saja, yaitu saling ejek, dan ingin merebut kekuasaan wilayah. Karena cuman ingin merebutkan kekuasaan saja dan mencari nama supaya terkenal dan dibilang jagoan. Jadi masalah tawuran tidak lah sangat berguna, jika ada negoisasi dari kedua pihak maka masalah yang ada akan selesai.

    5. Masalah Rusak dan Buruknya Fasilitas Umum
      Masalah rusak dan buruknya fasilitah umum itu karena tidak terawat fasilitas umum yang ada. Dengan seenaknya mencoret atau merusak fasilitas umum.dan biasanya ini terjadi pada masyarakat yang tidak tahu diri bukan hanya terjadi pada anak-anak yang labil yang sering merusak fasilitas tapi kadang kala seorang dewasa pun kadang melakukan hal ini


nah jadi dari 5 kesimpulan diatas itu apa ada yang tidak termasuk dari masalah sosial di lingkungan kalian?? atau ada lebih??
silahkan kalian bandingkan dengan pendapat dari saya....

Pola Asuh Orang tua terhadap anak

Category :



Pola asuh orang tua adalah suatu pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negative maupun positif. dan biasanya apa yang diajarkan pada anak akan menjadi prilakunya kelak dimasa depan.

Menurut Baumrind (1967), terdapat 4 macam pola asuh orang tua:
1. Pola asuh Demokratis
2. Pola asuh Otoriter
3. Pola asuh Permisif
4. Pola asuh Penelantar.

Pola asuh Demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.

Pola asuh otoriter sebaliknya cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Misalnya, kalau tidak mau makan, maka tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini juga cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi, dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya.

Pola asuh Permisif atau pemanja biasanya meberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak.

Pola asuh tipe yang terakhir adalah tipe Penelantar. Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka, seperti bekerja, dan juga kadangkala biayapun dihemat-hemat untuk anak mereka. Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantar secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-anaknya.
Pangaruh Pola Asuh Orangtua

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, dan koperatif terhadap orang-orang lain.

Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik diri.
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang impulsive, agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri, dan kurang matang secara sosial.
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang moody, impulsive, agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, Self Esteem (harga diri) yang rendah, sering bolos, dan bermasalah dengan teman.

Dari karakteristik-karakteristik tersebut di atas, kita dapat mawas diri, kita masuk dalam kategori pola asuh yang mana. Apabila kita memahami pola asuh yang mana yang cenderung kita terapkan, sadar atau tidak sadar, maka kita dapat segera merubahnya.

Kita juga bisa kita melihat, bahwa harga diri  yang rendah terutama adalah disebabkan karena pola asuh orang tua yang penelantar. Banyak sekali para orangtua terutama para wanita karier yang suda mempunyai anak yang lebih cinta kepada pekerjaannya daripada kepada anaknya sendiri. Dia lebih banyak meluangkan waktu untuk mencari uang dan uang. Dia lupa kalau di rumah ada anak-anaknya yang membutuhkan kasih dan sayang dia. Pergi kerja disaat anaknya masih tertidur pulas, lalu pulang ketika anaknya sudah tertidur pulas lagi. Sehingga, anak-anak  lebih mengenal pembantunya daripada sosok ibunya sendiri.


nah jadi menurut kalian pola asuh manakah yang lebih baik untuk kita terapkan pada anak kita nanti bila kita menjadi orang tua... :D

Pelapisan sosial pada Masyarakat

Category :



Haaaallllloooo gan bertemu lagi nih dengan arikel saya yang mungkin sedikit membosankan... :D -_-

kali ini saya mau membahas tentang pelapisan sosial pada masyarakat atau bisa disebut stratifikasi sosial.langsung aja yok di simak...
 Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Pengertian stratifikasi
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
note : entah kenapa kesimpulan dari kedua orang diatas hampir sama -_-
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama
Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
 
lalu bagaimana kondisi pelapisan sosial pada masyarakat disekitar area wilayah lingkunga RT saya???
hmmm bisa dibilang satu (ukuran kekuasaan dan wewenang) dari empat tersebut tidak berlaku di lingkungan RT saya (kecuali aparat berwenang yang tidak menyalah gunakan haknya). kenapa saya mengatakan demikian karena di lingkungan sekitar saya mengkin kalian semua seseorang akan dipandang tinggi derajatnya jika memiliki kekayaan, kehormatan dan ilmu pengatahuan tentunya akan asangat disegani oleh orang lain tentunya jika orang tersebut tidak angkuh dan sombong.

nah sekian dari saya semoga bermanfaat ya...



sumber : id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial‎
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
 http://id.wikipedia.org/wiki/Kaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_tradisional

Konflik Batin

Category :

halohhaaaaaa sebelum saya ucapkan terima kasih karena telah menyempatkan untuk membaca artikel di blog saya yang sangat sederhana ini. :D oh ya kali ini saya akan membahas topik tentang konflik batin, jika ditanya tentang apa itu konlik batin sejujurnya saja saya pun belum mengetahui apa itu konflik batin xD tapi menurut sumber yang sudah saya ketahui yang entah itu benar atau bukan KONFLIK BATIN adalah konflik yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih atau keinginan yang saling bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku. adapun pendapat saya  bahwa konflik batin adalah suatu konflik pada diri sendiri yang dikarena goncangan mental dan spritual yang sangat dashyat didalam jiwa pikiran dan mental pada diri seseorang tersebut.tentu saja setiap orang pasti dan pernah mengalami hal namanya konflik batin baik di sadari maupun tidak entah dalam jangka lama maupun sebentar. perlu diketahui konflik batin tidak pernah mengenal umur baik laki-laki maupun perempuan kaya atau miskin pasti pernah merasakan konflik batin akan tetapi biasanya konflik batin sering terjadi pada mereka yang masih dalam kondisi labil (spritual dan mental) sebagai contohnya saya tidak akan menceritakan konflik batin yang terjadi pada orang lain melainkan pada diri saya sendiri selaku penulis dari artikel ini (caelahhh lebay amat tdah... xD). sebagai anak muda tentunya saya pernah mengalami hal yang namanya konflik batin ini. sudah banyak konflik batin yang terjadi pada diri dan hidup saya ini yang sudah pasti akan merusak mental saya pribadi. sebagai contohnya konflik batin terbesar dalam hidup saya adalah seringnya pertengkaran antara kedua orang tua saya dulu yang menyebabkan keduanya harus bercerai dan berpisah tentunya itu adalah suatu pekulan telak dan menyakitkan bagi seorang anak seperti saya apalagi kejadi itu berlangsung saat saya masih berada pada jenjang sekolah dasar dan penceraianya terjadi pada saat saya di jenjang sekolah menengah pertama. yahhhh perkelahian dan perceraian kedua orang tua saya dulu adalah salah satu konflik batin yang pernah saya alami pasti kalianpun bisa mengetahuikan apa dampak dari perilaku tersebut kepada seorang anak. ^_^
nah sekarang kalian udah tahukan apa dan dampak dari konflik batin itu tersebut. contoh yang tadi saya berikan adalah dampak dari konflik batin yang cukup keras/tinggi levelnya bagaimana tidak karena bisa membuat seorang anak menjadi Broken Home, lebih suka bergaul di luar rumah hingga batas waktu yang tak wajar, bahkan akan mencari hiburan yang bisa membuatnya lupa akan masalahnya sekalipun hiburannya itu yaaaaaaa sifat negatif. lalu konflik batin apa sih yang sering berlevel rendah?? hmmm walaupun berlevel rendah konflik batin tetaplah konflik batin karena dampaknya sangat berbahaya untuk mental dan spritual kita tentunya contoh nya dalam kehidupan sehari-hari yaitu suatu kejadian dimana saat kita akan membohongi atau mengkhianati teman atau sahabat kita sendiri tentunya akan terjadi suatu gejolak batin yang akan terus menjadi bahan pikiran si pelaku tersebut yang berbuat salah.

nahhh sekian dulu ya info dari saya semoga bermanfaat untuk semuanya dan bila ada kesalahan mohon dimaafkan yaa... :D