halo selamat malam :)
di postingan malam ini saya ingin membahas tentang komunikasi design visual mulai dari sejarah, pengertian, pebedaannya dengan seni murni dan elemen-elemenya..
kita mulai saja yak tanpa basa basi :)
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih
mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata
(lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk
mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label
pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan
seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari.
2. Desain dan Simbolisme
Simbol telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia
prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira,
Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat
dan kejadian yang mereka alami sehari-hari.
Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas
dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai simbol-simbol
yang mengkomunikasikan pesan tanpa penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti pusat
perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang
komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak berbicara atau menggunakan bahasa
yang sama.
3. Desain dan Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar
yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi.
Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara
manual.
Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual.
Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat
kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat
dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja
fotosintesis.
4. Desain dan Fotografi
Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi,
yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang
diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ,
dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan
baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih
diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.
sekian penjelasan yang bisa saya sampaikan,
jika ada kekurangan mohon di maafkan. :)
di postingan malam ini saya ingin membahas tentang komunikasi design visual mulai dari sejarah, pengertian, pebedaannya dengan seni murni dan elemen-elemenya..
kita mulai saja yak tanpa basa basi :)
- Pengertian
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.
- Sejarah
Dengan meledaknya revolusi industri, maka kebutuhan manusia pada zaman itu semakin berkembang. Muncul kebutuhan untuk mempromosikan dan menginformasikan sesuatu dari seseorang ke public umum. Teknologi cetak pun semakin berkembang, hingga muncul kebutuhan-kebutuhan baru dalam bidang marketing, diantaranya kebutuhan untuk mengedukasi pasar dengan iklan, bagaimana mempercantik sebuah kemasan produk, bagaimana menginformasikan secara massal sebagai sebuah industrialisasi yang semakin maju dan kompleks. Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman itu yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose-pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar, pose-pose ekstrem misalnya menggunakan sudut pandang mata kodok sangat sulit diterima pada zaman ini.
- Perbedan komunikasi design visual dengan seni murni
Desain Komunikasi Visual bukan seni murni. Seorang seniman pada bidang seni murni
terkadang mempunyai penonton atau pengamat hanya satu (seniman itu sendiri), dimana karya
seni tersebut merupakan ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang pada akhirnya
bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut. Sedangkan seorang desainer komunikasi visual menghadapi lebih dari satu pengamat yang kadangkala bisa mencapai jutaan orang, dimana
desainer itu harus dapat memahami dan menginterpretasikan permintaan seseorang atau
sekelompok orang ke dalam suatu karya desain yang pada akhirnya bertujuan untuk memuaskan
orang atau sekelompok orang itu.
Seringkali desain komunikasi visual tampak seperti seni murni, dan sebaliknya seni
murni dapat tampak seperti desain komunikasi visual. Bahan dan teknik yang digunakan juga
hampir sama, tetapi maksud dan tujuan masing-masingnya berbeda. Seniman dan desainer,
keduanya berusaha memecahkan problem visual, tetapi seniman murni bertujuan lebih untuk
memuaskan diri; sedangkan desainer harus menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri
suatu acara, mengikuti petunjuk, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk.
terkadang mempunyai penonton atau pengamat hanya satu (seniman itu sendiri), dimana karya
seni tersebut merupakan ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang pada akhirnya
bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut. Sedangkan seorang desainer komunikasi visual menghadapi lebih dari satu pengamat yang kadangkala bisa mencapai jutaan orang, dimana
desainer itu harus dapat memahami dan menginterpretasikan permintaan seseorang atau
sekelompok orang ke dalam suatu karya desain yang pada akhirnya bertujuan untuk memuaskan
orang atau sekelompok orang itu.
Seringkali desain komunikasi visual tampak seperti seni murni, dan sebaliknya seni
murni dapat tampak seperti desain komunikasi visual. Bahan dan teknik yang digunakan juga
hampir sama, tetapi maksud dan tujuan masing-masingnya berbeda. Seniman dan desainer,
keduanya berusaha memecahkan problem visual, tetapi seniman murni bertujuan lebih untuk
memuaskan diri; sedangkan desainer harus menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri
suatu acara, mengikuti petunjuk, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk.
- Elemen-Elemen komunikasi design visual
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih
mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata
(lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk
mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label
pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan
seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari.
2. Desain dan Simbolisme
Simbol telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia
prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira,
Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat
dan kejadian yang mereka alami sehari-hari.
Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas
dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai simbol-simbol
yang mengkomunikasikan pesan tanpa penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti pusat
perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang
komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak berbicara atau menggunakan bahasa
yang sama.
3. Desain dan Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar
yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi.
Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara
manual.
Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual.
Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat
kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat
dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja
fotosintesis.
4. Desain dan Fotografi
Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi,
yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang
diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ,
dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan
baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih
diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.
sekian penjelasan yang bisa saya sampaikan,
jika ada kekurangan mohon di maafkan. :)
sumber
http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/03/dkv990101011.pdf
http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/03/dkv990101011.pdf
Nama : Mufiq Patoni
Kelas : 3IA22
NPM : 55413672
Jurusan : Teknik Informatika
Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafik
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
0 komentar:
Posting Komentar